Rabu, April 29, 2009

Di bawah ini, beberapa perbedaan orang udik dan wong ndeso. No offense, just enjoy..


> Wong Ndeso
---
- walaupun gaji dolar, tas boleh LV, sepatu boleh Jimmy Choo, tapi tetep kalo dirumah pake kaos 'Wong Ndeso' nya Tukul Arwana. (my aunty does)
- gak suka pake barang elektronik. (Itu aku!)
- gak doyan makan makanan 'aneh'. Contoh : sup jagung, ayam crispy, kentang goreng. (Nenekku tercinta)
- gak mau dan gak bisa pake kartu kredit dan atm. (Ayahku)


> Orang Udik
---
- nyerobot antrian. Termasuk di kasir, atm, dan dimanapun.
- tetep jongkok di wc duduk.
- menyalip mobil / bus / becak di jalan yang gak cukup besar, sampe jalan di lajur kanan.
- nerobos lampu merah.
- naik kendaraan di tengah-tengah jalan.
- naik motor gak pake helm dan / atau belok tiba-tiba.
- menawar harga sampe keterlaluan sama harga yang sebenernya udah wajar.
- suka menyalahkan orang.
- memandang dan / atau memperlakukan rendah orang lain (bahkan kepada temannya sendiri).
- suka cari perhatian.


Itu cuma beberapa contoh aja. Jadi wong ndeso itu wajar dan tidak memalukan (walaupun aku wong ndeso, tapi kadang aku malu-maluin. Haha). Tapi, jadi orang udik itu parah abis dan enggak banget. ENGGAK BANGET - mind you!

Selasa, April 28, 2009

Traffic

Kemarin aku habis dapet kecelakaan. Ceritanya,
Kan aku naek motor dengan kecepatan 60km/jam. Di depanku ada motor dgn kecepatan yg sama pula. Nah, si bapak yang naek motor ini, posisinya agak ke tengah jalan, sedangkan aku di pinggir. Tiba-tiba, dia belok aja ke kiri, gitu. Tanpa ngurangin kecepatan, langsung aja! Aku kaget, dan belokin setir, eh malah aku yg jatoh.

Habis itu,
Si bapak malah marah. Eh, aku bales marah (sambil meringis nahan sakit). Setelah aku marahin, tuh bapak diem aja. Terus aku bilang, kalo tuh bapak harusnya terimakasih, kalo aku gak belok, pasti badan bapaknya udah bengkak gara-gara jatuh. Salah bapaknya yang belok tiba-tiba gitu.

Dan sampe akhir perdebatan,
Aku emosi. Tuh bapak kan ada di daerahnya, yang notabene kenal orang-orang sekitar situ. Dan, pasti kalian tahu. Yup, bapak itu dibelain ama temen-temennya. Well then, part of Indonesian / Javanese culture, huh? Apa orang-orang itu pada buta, ya?
Whatever, lah.

I told you,
Di sini ('sini' means indonesia or java, I can't choose), kalo ada kecelakaan di jalan, yell it, PASTI! Yang marah-marah paling parah adalah pihak yang lebih tua. Walopun yang muda yang guilty, tapi tetep aja, yang lebih tua -yell it- PASTI marahnya lebih parah. What's up with these crazy old ho? Are they sick? Dan kalo yang muda coba buat defend, pasti mereka bilang kita gak sopan. See? Semua tingkah sok bener itu cuma buat aku mikir 'what is happening in this crazy world?'.

Dan parahnya,
Waktu aku duduk ngeliatin luka di kaki, ada seorang ibu yang gendong anaknya, sengaja deketin aku, and said to her daughter, 'nduk, jangan maen di jalan, nanti luka kayak mbak itu'. Dia bilang gitu sambil NUNJUK-NUNJUK kakiku yang penuh luka lecet dan darah. See? What's her problem, hahh??

Belum lagi, sikap ikut campur mereka yang mereka namakan 'ramah tamah'.
Kupikir lebih cocok namanya 'remeh temeh'. Tanya 'habis darimana' atau 'mau kemana' ke tiap orang yang mereka temui.

So,,
What's wrong with these old people here?? Somebody answer me!

Kaki kanan ku sakit berat, sakit semua, penuh luka memar dan lecet. Darah dimana-mana!

Stupid crazy ho!

Minggu, April 26, 2009

untitled

Ada pepatah mengatakan, hidup itu bagaikan roda. Kadang berada di atas dengan senyum terkembang, dan ada saatnya kita duduk terpuruk di bawah dan hanya bisa berdiam menunggu waktu.

Aku tahu pepatah itu benar. Dan pada saat itu, aku berjanji jika aku berada di titik bawah, aku tidak akan menangis dan tetap menjalani hidup seakan tak ada hal buruk yang terjadi. Tapi sekarang, aku melanggar janjiku sendiri. Aku menangis, aku kecewa dan berduka. Ternyata menghadapi sebuah kenyataan tak semudah merencanakannya.

Kepercayaan ternyata hal yang susah untuk didapat.

Dan,
Yang lebih menyakitkan,
Ternyata teman-temanmu cuma mencarimu jika mereka punya keperluan denganmu.

Hidup ini menyenangkan. Tapi kesenangan itu yang dibuat dengan berbagai cara - termasuk dengan ujian didalamnya.

Kadang penyesalan pun datang. Dan pelan-pelan menjadi pisau yang menyayat nadi sendiri. Dan mati dengan mengutuki diri sendiri.

Temanku, Ebhi, pernah bilang "Cak, jangan gampang merasa tersakiti. Jangan gampang sensi. Karena diluar sana, jauh lebih banyak hal yang lebih menyakitkan."

Makasih, Bhi.. Kamu temanku yang baik. Apalagi, kamu gak cuma cari aku kalau ada butuhnya.

Jumat, April 24, 2009

Gadis Kecil Melihat Dunia

UAN 5 hari sudah aku jalani. Deg-degan nunggu hasilnya? Pasti! Tapi kenapa keputusan Dinas Pendidikan Nasional menerapkan bahwa hasilnya baru diumumkan bulan Juni? Lama banget..

Moga-moga satu angkatan bisa lulus semua dengan nilai yg bagus. Amiin..

Udah lama banget aku gak nulis di blog ini? Temen-temenku pun bertanya "Ica, are you dead?" hahaha.. I'm not dead, dahliin. Aku cuma terlarut dalam euphoria of senior year student yg menghadapi ujian ini dan itu.

7 jam yang lalu,
aku masih ngerjain materi terakhir UAN. Kimia. Another chemistry thingy. Such a demon. Haha.

Dan sekarang,
aku duduk di dalam bis. Yeah guys, yell it - BIS! On the way balik ke rumah di Pati. SENDIRIAN. Dan cuma bawa satu tas ransel medium yg biasa aku pake ke sekolah.

Buat kalian yang udah biasa berpergian memakai public transportaion sendiri, mungkin kalian akan menganggap tulisanku kali ini sangat ama banget sekali 'LAME!'. But it's worth to keep reading, anyway.. ;)

aku berangkat dari rumah di Jogja jam 11.30 siang, jalan sampe halte Trans Jogja. Di halte itu, aku nunggu bis jalur 2B. Selagi nunggu, aku ngobrol dengan seorang ibu. Ibu Tia, namanya. Membawa 2 orang anak yang masih kecil, Ani (nama yang sangat buku SD banget, kan) 4 tahun, dan Icha (with 'h') 1,5 tahun. Ngobrol ini dan itu. Sampai akhirnya Ibu Tia turun di halte Bumijo. And I'm lonesome in the rest of my journey.

Sampai di terminal Jombor, aku beli tiket bis Nusantara. Dan bis baru berangkat jam 2.30. Padahal aku udah di Jombor jam 12.30. Wow. But waiting can be fun - a little of socioculture lessons, by observe people.

Pertama,
beli koran. Harjo (sebut merek). Di warung koran, gak ada penjual. Aku jadi bingung mau beli ama siapa. Tapi sejurus kemudian (ciehh, bahasanya..), ada bapak (namanya Pak Gito), yg memanggilkan si tukan koran buat 'kembali ke alamnya' (si tukang koran lagi maen kartu agak jauh dari kios koran). Eh, habis aku bayar tuh Harjo, si tukang koran balik maen kartu lagi. Hahaha. Ternyata, usut punya usut, dia itu bukan pemilik asli dari kios koran. Dia sebenarnya adalah power ranger merah yang hobi maen gaple. Bukan. Dia adalah tukang bakpao. Dan pemilik kios sesungguhnya sedang shalat jumat.

Next,
aku ke warung mi ayam. Yang punya adalah Pak Sardi. Beliau ini ramah kepada pelanggan. Bahkan kepada anak pengamen kecil. Dan suka mencari-cari mangkok mi ayam yang kadang dibawa entah kemana oleh pembelinya :)

lanjut,
aku ke warung es kelapa muda. Yang punya adalah Ibu Watini. Aku sempet nongkrong di warung ibu ini kira-kira 1 jam. Mendengarkan ibu nya curhat ttg perjuangan hidup. Terus, ada adegan yang drama abiss.. Tentang mas 1 yang mengadu ke bu Wati tentang calon istrinya yang masih suka sama mas 2, yang notabene adalah mantannya. Tapi mas 2 gak suka lagi ama mbak itu. Dan akhirnya, mas 1, mas 2, dan mas 3 (temennya mas 2) membentuk trio 'the masketir' yang suka menyanyikan lagu dangdut. Non. Mereka rapat pleno membicarakan kedaaan mbak itu yg tingkahnya kayak orang depresi dan cuma membicarakan tentang mas 2. Wawww. Sungguh drama sekali.

Terus,
aku nunggu bis sambil ngobrol dengan Pak Gito.

Lalu,
ngobrol dengan Pak Surip yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Dan yang terakhir,
ada kakek jualan koran. Hujan mulai turun, dan dagangan kakek tersebut masih cukup banyak. And guys, you know what I've done.

Semua kejadian dalam sehari ini, seakan membuatku merasakan hal baru. Perjuangan, nasib, usaha, kesabaran, dan rejeki. Mereka semua telah mengajarkannya padaku, bahwa hidup adalah BENAR-BENAR PERJUANGAN.

I'll do my best to make a better Indonesia, a better world. And I'm sure you guys will do too..
 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com