Sabtu, Juli 31, 2010

mbolang

ada yang belum tahu istilah "mbolang" ?

mbolang (mbo.lang ; verb): adalah bentuk kata kerja dari kata bolang (bocah petualang). biasanya kata kerja ini menerangkan jika seseorang pergi untuk berpetualang, mencoba sesuatu yang baru, atau hanya sekedar berjalan-jalan baik sendirian atau beramai-ramai.

udah jelas kan sekarang? bukannya aku mau sok pinter ngalahin hasan shadili atau john m echols, tapi kayaknya asik juga kalau aku bikin kamusku sendiri deh. hehe :D

ngomong-ngomong tentang mbolang, aku gak akan membahas sebuah acara televisi itu. minggu kemarin, aku jadi bolang. haha.


tidur dibawah pohon setelah mencangkul


another pathway



coba aku bawa sepedaku..




sandal jepit. celana tidur. jaket angkatan. aku.




pengen loncat aja rasanya.hehe


hari minggu, aku pergi ke kampung, terus diajak bapakku ke kebon. kebon itu bukan hewan berkaki empat yang dagingnya enak dijadikan empal. bukan, itu kebo. kebon itu istilah jawa untuk menyebut hutan yang diolah jadi lahan pertanian. yang pasti bukan buat tanaman padi, ya. biasanya kebon ditanami pohon ketela, jati, randu, sengon, atau yang sejenisnya.

dan untuk yang kusebut terakhir, itulah yang ditanam bapakku. tau pohon sengon?

sengon (se.ngon ; noun, countable): pohon yang serat batangnya dapat diolah menjadi pulp yang selanjutnya akan diolah kembali menjadi kertas. diameter batangnya tidak terlalu besar, dan tidak terlalu membutuhkan air semasa hidupnya. amin.

baru kali ini aku melihat pohon sengon.

dan di kebon bapakku itu, aku berasa kayak jane the farmer girl itu lho. ;p
masuk ke divisi cangkul-mencangkul (yang hanya bertahan tidak lebih dari 15 menit, berat + capek banget, ujung-ujungnya aku jadi tim hore nya aja. hehe)
terus ngecek tanah dan apalah-itu-yang-aku-gak-tahu, pokoknya urusan bercocok tanam itulah. aku gak tau banyak tentang hal itu, karena pengalamanku dalam bercocok tanam paling-paling bercocok tanam kecambah waktu praktikum biologi smp dulu.
sampe terakhir sebelum pulang, bapakku ngajak aku buat ngelilingin kebon, sambil bercerita ini itu.
tentang harga pupuk, harga bibit, harga jual, dan lain-lain.
jadi petani ternyata gak semudah yang aku pikirkan selama ini.

selain itu, aku tentu saja jadi pengamat, seperti biasa.
para buruh tani itu, dan kesederhanaan hidup mereka.
berangkat pagi pulang siang dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda mereka yang udah jadul buanget dan lusuh. kayaknya usia sepeda itu lebih tua daripada usia mereka deh. they just can't afford the new one. makan siang pake nasi putih lauk ikan asin sama tempe goreng yang tipis, dibungkus daun pohon jati. bekal minuman pake botol air minum yang udah gak layak buat tempat minum. warna botolnya sendiri udah agak kekuningan gitu, yang pertanda udah lama banget dipakenya. dan mereka gak pake alas kaki. kalaupun pake, cuma sandal jepit yang alasnya udah tipis banget. baju? cuma kaos yang dikasih gratisan dari partai atau hadiah dari toko bangunan, yang udah lusuh banget, sama celana kolor hitam.

melihat itu semua, aku jadi kepikiran banyak hal.

do you think what I'm thinking?

dan itulah salah satu alasan aku suka mbolang, sedikit merasakan kehidupan lain yang selama ini aku tidak pernah rasakan.

misteri

masa depan selalu menyimpan misteri yang hanya akan terungkap oleh waktu. banyak dari kita yang mencoba sedikit -atau sedikit berlebihan- untuk membuat yang terbaik untuk masa depan kita. dan banyak diantara kita, termasuk saya, yang selalu berpikir, apa yang kira-kira akan terjadi jika saya memilih jalan ini? apakah yang saya pilih ini menjamin masa depan saya? kira-kira pertanyaan semacam itulah.

dan pertanyaan seperti itu masih saja memenuhi pikiran saya. ketika orangtua saya menginginkan anak pertamanya ini menjadi seorang dokter, tetapi saya tidak dapat memenuhi permintaan mereka. saya sangat menyesal atas itu, dan berusaha untuk mengganti kekecewaan mereka. tetapi, saya juga masih tak yakin dengan jalan yang saya ambil sekarang. masih saja ada pertanyaan "apa yang akan saya lakukan?"

ironis, memang.

untuk membayar kekecewaan mereka, itu tidak gampang. ada sebuah harga mahal yang harus saya bayar, dan saya berusaha membayarnya dengan jumlah yang tepat. kalau perlu, beserta bunganya.

dua hari yang lalu,
ketika saya sedang berada dalam suasana hati yang tidak mendukung, saya melihat seorang anak smp. dilihat dari seragamnya yang masih baru dan penampilannya, saya perkirakan ia masih di tahun pertama sekolahnya.

saat melihat anak lelaki itu, tiba-tiba saya berpikir, "apa persamaan antara saya dan dia?"

dia tidak dalam keadaan yang menyedihkan. dia juga tidak terlihat seperti telah mengecewakan orangtuanya. tapi persamaan kita adalah, saya dan anak itu sama-sama masih mempunyai masa depan yang harus diperjuangkan. saya dan dia sama-sama masih mempunyai waktu, meski jelas waktu yang saya punya telah terpotong beberapa tahun dan tak sebanyak miliknya. tapi intinya jelas, saya tidak perlu menyia-nyiakan lagi waktu saya.

untuk itu, paling tidak saya harus yakin dengan jalan yang saya tempuh. bagaimana saya bisa meyakinkan orang tua, jika bahkan saya sendiri pun tidak yakin dengan apa yang saya pilih?

kalaupun memang saya tak tahu apa yang akan saya ambil, paling tidak saya mempunyai rencana A dan rencana B. atau paling tidak, batas minimal pencapaian saya.

hal ini jelas memerlukan banyak pengorbanan serta membutuhkan modal utama berupa kesabaran dan ketekunan, sifat-sifat orang sukses yang belum ada sepenuhnya dalam diri saya.

dan tentang masalah waktu,
saya harus rela menunggu. memang, dalam diri saya, perasaan masih menggebu-gebu untuk segera membuktikan pada orang tua. segera. tapi mana bisa seperti itu? kemampuan saya belum memadai dan perasaan saya terlampau "labil" untuk sebuh pertarungan besar. mau tak mau, saya harus rela bersabar. menunggu untuk mempersiapkan diri saya, tidak hanya modal perasaan saja, tetapi juga strategi yang jitu. juga menunggu sebuah -atau banyak- kesempatan untuk datang pada saya. saya yakin, kesempatan itu akan datang di saat yang tepat.

sekarang saya mencoba untuk bergerak, merangkak perlahan sampai akhirnya dapat berlari kencang. mencoba semampu saya.

ugly duckling

setiap wanita memang terlahir cantik. dan mereka menjadi cantik dengan caranya sendiri. saya mempunyai seorang teman. ia selalu ceria tanpa terlihat berlebihan, selalu memberi perhatian pada setiap orang dengan tulus ikhlas. supel, outgoing, dan talkative. sangat cantik. dan teman saya yang lain, juga sangat cantik. ia selalu terlihat anggun tanpa terkesan lemah. keibuan, lembut, dan sangat penyayang. dan masih banyak contoh lainnya. cantiknya agyness deyn yang unik berbeda dengan rihanna yang edgy, atau audrey hepburn yang classy. tapi itu semua membuat saya semakin yakin kalau setiap wanita itu memang cantik dengan caranya sendiri-sendiri.

tapi ada kalanya seorang perempuan merasa sangat dekil, buruk rupa dan terlihat 'tak pantas'. dan di hari inilah saya mengalaminya. entah kenapa hari ini saya merasa sangat gemuk, buruk rupa, dan tak menarik sama sekali. dan parahnya, semua gambar perempuan di majalah itu memperburuk hari saya. mereka semua terlihat sangat sempurna; badan tinggi langsing, tak ada lemak yang salah tempat, wajah yang dapat mengalihkan dunia lelaki, penampilan sangat fashionable, serta senyuman yang tanpa cela. looks so perfect. but we do know that nothing is perfect.

dan di saat seperti ini, saya membutuhkan sedikit 'suntikan' semangat atau percaya diri atau apapun itu untuk sedikit menjadi katalis bagi saya untuk menjadi 'sadar' kembali.

dan orang yang sangat saya harapkan, dia malah membuat semua menjadi lebih buruk. saya tidak bisa menyalahkan dia, karena ini masalah saya. dan saya juga tidak bisa menyalahkan dia karena saya mengganggu dia di saat yang tak tepat. dan saya juga tak bisa menyalahkannya karena dia bukan perempuan. mungkin dia tidak mengerti tentang hal seperti ini.

dan mungkin yang bisa diharapkan adalah sahabat-sahabat perempuan saya. tetapi, di tengah malam seperti ini, dan jarak puluhan - bahkan ratusan - kilometer, apa yang saya bisa perbuat?
 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com