Jumat, April 24, 2009

Gadis Kecil Melihat Dunia

UAN 5 hari sudah aku jalani. Deg-degan nunggu hasilnya? Pasti! Tapi kenapa keputusan Dinas Pendidikan Nasional menerapkan bahwa hasilnya baru diumumkan bulan Juni? Lama banget..

Moga-moga satu angkatan bisa lulus semua dengan nilai yg bagus. Amiin..

Udah lama banget aku gak nulis di blog ini? Temen-temenku pun bertanya "Ica, are you dead?" hahaha.. I'm not dead, dahliin. Aku cuma terlarut dalam euphoria of senior year student yg menghadapi ujian ini dan itu.

7 jam yang lalu,
aku masih ngerjain materi terakhir UAN. Kimia. Another chemistry thingy. Such a demon. Haha.

Dan sekarang,
aku duduk di dalam bis. Yeah guys, yell it - BIS! On the way balik ke rumah di Pati. SENDIRIAN. Dan cuma bawa satu tas ransel medium yg biasa aku pake ke sekolah.

Buat kalian yang udah biasa berpergian memakai public transportaion sendiri, mungkin kalian akan menganggap tulisanku kali ini sangat ama banget sekali 'LAME!'. But it's worth to keep reading, anyway.. ;)

aku berangkat dari rumah di Jogja jam 11.30 siang, jalan sampe halte Trans Jogja. Di halte itu, aku nunggu bis jalur 2B. Selagi nunggu, aku ngobrol dengan seorang ibu. Ibu Tia, namanya. Membawa 2 orang anak yang masih kecil, Ani (nama yang sangat buku SD banget, kan) 4 tahun, dan Icha (with 'h') 1,5 tahun. Ngobrol ini dan itu. Sampai akhirnya Ibu Tia turun di halte Bumijo. And I'm lonesome in the rest of my journey.

Sampai di terminal Jombor, aku beli tiket bis Nusantara. Dan bis baru berangkat jam 2.30. Padahal aku udah di Jombor jam 12.30. Wow. But waiting can be fun - a little of socioculture lessons, by observe people.

Pertama,
beli koran. Harjo (sebut merek). Di warung koran, gak ada penjual. Aku jadi bingung mau beli ama siapa. Tapi sejurus kemudian (ciehh, bahasanya..), ada bapak (namanya Pak Gito), yg memanggilkan si tukan koran buat 'kembali ke alamnya' (si tukang koran lagi maen kartu agak jauh dari kios koran). Eh, habis aku bayar tuh Harjo, si tukang koran balik maen kartu lagi. Hahaha. Ternyata, usut punya usut, dia itu bukan pemilik asli dari kios koran. Dia sebenarnya adalah power ranger merah yang hobi maen gaple. Bukan. Dia adalah tukang bakpao. Dan pemilik kios sesungguhnya sedang shalat jumat.

Next,
aku ke warung mi ayam. Yang punya adalah Pak Sardi. Beliau ini ramah kepada pelanggan. Bahkan kepada anak pengamen kecil. Dan suka mencari-cari mangkok mi ayam yang kadang dibawa entah kemana oleh pembelinya :)

lanjut,
aku ke warung es kelapa muda. Yang punya adalah Ibu Watini. Aku sempet nongkrong di warung ibu ini kira-kira 1 jam. Mendengarkan ibu nya curhat ttg perjuangan hidup. Terus, ada adegan yang drama abiss.. Tentang mas 1 yang mengadu ke bu Wati tentang calon istrinya yang masih suka sama mas 2, yang notabene adalah mantannya. Tapi mas 2 gak suka lagi ama mbak itu. Dan akhirnya, mas 1, mas 2, dan mas 3 (temennya mas 2) membentuk trio 'the masketir' yang suka menyanyikan lagu dangdut. Non. Mereka rapat pleno membicarakan kedaaan mbak itu yg tingkahnya kayak orang depresi dan cuma membicarakan tentang mas 2. Wawww. Sungguh drama sekali.

Terus,
aku nunggu bis sambil ngobrol dengan Pak Gito.

Lalu,
ngobrol dengan Pak Surip yang berprofesi sebagai tukang ojek.

Dan yang terakhir,
ada kakek jualan koran. Hujan mulai turun, dan dagangan kakek tersebut masih cukup banyak. And guys, you know what I've done.

Semua kejadian dalam sehari ini, seakan membuatku merasakan hal baru. Perjuangan, nasib, usaha, kesabaran, dan rejeki. Mereka semua telah mengajarkannya padaku, bahwa hidup adalah BENAR-BENAR PERJUANGAN.

I'll do my best to make a better Indonesia, a better world. And I'm sure you guys will do too..

2 komentar:

  1. ayo ca. to be what you want to be.

    BalasHapus
  2. Aku sempet bingung sik bagian mas 1 mas 2 mas 3 kae lo.. XDD

    BalasHapus

comments, suggestions, critics, anything.
just let me know :)

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com