Tiap taon ajaran baru, biasanya kita-kita yang masih pada sekolah punya agenda wajib menjelang kemasukan kelas (ada kenaikan kelas, ada kemasukan kelas). Salah satunya adalah njahitin kain buat jadi seragam sekolah.
Hal itu suadh biasa dan sudah wajar.
Tapi enggak buat anak-anak yang sekolah si SMA 1 Jogja.
Apa pasal?
Karena rata-rata penjahit di Jogja pada gak mau jahitin seragam kita ("kita" disini berarti seragam anak-anak SMA 1, bukan seragamku dan seragamnya penjahit).
Alasannya, :
- "modelnya rumit, mbak!"
- "wah, saya takut salah. kan kalo salah anaknya dihukum."
- "kalo salah jahit ntar suruh jahit lagi. capek dehh."
- "mbak, disini wartel. bukan penjahit."
itulah beberapa alasan dari sekian banyak.
dan itu yang bikin kita jadi susah cari penjahit yang mau njahitin seragam kita.
yahh,,gak tau gimana awalnya, tiap si penjahit tau kalo njahitin seragam anak SMA 1, kok mereka rasanya langsung menolak (tanpa tau modelnya dulu).
satu kata yang cocok,
"sudah tradisi.."
let me tell you something..
-
*"Jadi dokter itu baik. jadi pedagang itu juga baik. Yang tidak baik adalah
dokter yang jadi pedagang dan pedagang yang pura-pura jadi dokter"*
13 tahun yang lalu
wah klo kalimat yang "mbak, disini wartel. bukan penjahit." itu baru lucu. ngankat tenan kuwi...wkkkkkkkk
BalasHapusah... tinggal kenangan tuh... adik2 klas kita kan dah ga skul lage, tp mo kondangan. Jd pada make batik d... wkwkkwkwkw
BalasHapuswow, kasihan... semangat ya...
BalasHapus