ayam bakar kampung (???)

rasanya lama banget aku gak nulis buat blogku. oh well. aku sebenernya kemana aja, ya? hmm,, let's see.
ujian semester yang gak serius belajarnya dan lembar jawabku lebih mirip surat ke dosen daripada jawaban ujian.
hari-hari yang penuh dengan kebingungan dan dilema (ohh. sinetron banget)
jam-jam yang kuhabiskan buat maen pc game (yang katanya Rfx itu cupu banget).
malam-malam yang penuh dengan insomnia rutin, yang rasanya makin menyiksa.
dan masih banyak hal-hal yang (tidak) berguna lainnya yang tanpa sadar menghabiskan waktuku!!!

tidak ~ ~ ~ ~

kemana perginya waktuku yang berharga itu  . . . .. .

tidaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk . . . . .


okk. 'nuff for the hyperbolic reaction of mine.

sebenernya aku banyak banget hal-hal yang pengen kutulis di blog ku. tapi tiap kali aku (mencoba) untuk nulis, pasti hasilnya jelek banget. aku benci gaya bahasaku yang gak beraturan kayak gini. kalo aku baca, rasanya aneh, mirip kalo aku minum mouthwash. dan akhirnya, pasti aku buka spider solitaire ato maen game pc lainnya, bosen, capek dan matiin notebook. the end.

perjalananku dalam menulis gak pernah berkembang.

coba kulihat,,
masih banyak catetan-catetan ide di buku kecilku, tapi gak ada satu pun yang aku tulis. mungkin suatu saat nanti, kalo buku ku gak hilang :p

kemaren pas aku ke solo,
di perjalanan jogja - solo, aku lihat ada spanduk iklan yang dipasang di depan sebuah rumah sakit.

dan tulisannya :

AYAM BAKAR KAMPUNG.
jl. abcdefg no.123 (depan pasar induk)

oh well. sejak kapan ayam bisa bakar kampung??? dan sejak kapan pula ayam yang bakar kampung jadi tontonan umat dan jadi atraksi??

ternyata,,
maksud dari spanduk itu adalah: jual ayam kampung yang dibakar.
kupikir...

ini aku yang aneh ato memang bahasa spanduknya yang gak efektif? ;p

waktu aku SMA, temen-temen sering bikin jokes (yang garing) kayak gini:
ayam apa yang paling sadis?
jawabnya: ayam bakar wong solo.

fyi: ayam bakar wong solo itu judul makanan.

kalimat yang rancu dan ambigu.

ohhh,, ayam. mau bakar kampung, mau bakar wong solo. terserahlah.

mataku perih liat tulisanku sendiri. ada apa dengan gaya bahasaku dalam menulis???
tidaaaakkkk - - - - - -
tidak. .
tidak.
*jadi pengen makan ayam bakar. :p