Kamis, November 19, 2009

Hei Dad, Look At Me..

habis sms-an sama Ayik, sepupuku itu (what?? sepupu? aku aja gak percaya punya sepupu kayak dia) sekitar jam 15 menit yang lalu, aku udah rencana mau tidur. secara, aku udah kapok banget jadi anak malam yang bahkan sms "good morning" ke temen-temenku begitu jarum panjang geser dari angka duabelas, itu aja belom tidur. dan lama-lama, itu menjadi sebuah kebiasaan (KAYAK BEGINI INI!!). setelah berusaha untuk tidur, dan aku pun menyerah. aku lebih milih untuk mengalah aja kali ini dan menikmati udara yang dingin sambil minum air dingin. menikmati salah satu hal sederhana yang berharga dalam hidup. selama masih ada waktu. iya, kan?

aku pun tarik napas dalam-dalam,
lalu buka dell mini ku warna ungu yang stylish abis itu, dan langsung konek ke internet. samar-samar dari radio yang aku puter tadi, kedengeran lagunya Luther Vandross yang judulnya Dance With My Father Again.

jadi kangen sama ayahku. besok beliau mau kesini, menjemputku pulang :)
kan ayahku ada urusan di magelang, jadi sekalian mampir ke jogja. horre!! hemat ongkos pulang! hahaha.

aku sayang banget sama ayahku.
beliau kasih apa-apa yang aku mau. aku kerasa banget betapa orangtua sayang sama aku.

waktu aku satu tahun,
sebelum tidur sering diajak jalan-jalan dulu biar aku tidur.

umur tiga tahun,
sebelum tidur aku didongengin cerita dulu sambil dielus-elus punggungnya. sampe sekarang aku masih hapal cerita-cerita apa aja yang biasa ayah ceritain ke aku, juga gimana nyamannya saat-saat itu..

umur lima tahun,
aku belajar naik sepeda, belajar matematika, belajar apa-dan-kenapa. memorable. ayah ngajarin aku gimana buat jadi tangguh bahkan saat tersulit sekalipun.

umur enam tahun,
aku masih inget, saat itu sore-sore setelah shalat ashar. di belakang rumah lama, ayah nyuapin aku es krim conello coklat. bahkan sekarang aku masih bisa ngerasain es krim nya yang manis dan sore yang menyenagkan.

umur sepuluh tahun,
sampai sekarang aku masih inget banget tiap minggu ayah ajak aku ke desa, ke tempat lahirnya ayah. disana aku diajak melihat banyak hal, dan belajar banyak darinya. salah satunya, ayah selalu ajak aku buat mengobati orang-orang sakit, visit ke rumah-rumah, yang mereka bertahan hidup dengan ekonomi yang sangat sederhana. dan sejak itu, aku bertekad untuk membantu orang-orang seperti mereka. apapun pekerjaanku nanti. thanks to my dad, I have this big social responsibilities.

umur empat belas tahun,
aku udah jadi remaja. seperti kebanyakan remaja lain, aku jadi lebih sulit untuk dimengerti orangtua. aku saat itu sedang terseret dalam arus euphoria anak muda. lucky, my parents still can handle me well.

umur lima belas tahun,
aku mulai hidup pisah sama orangtua. perasaan yang sulit digambarkan. 'nuff said.

umur tujuh belas tahun,
aku merasa sangat bersalah. aku gak bisa menurutin keinginan ayahku buat jadi dokter. I failed. too much failed. sorry, dad.. I can't make it.

umur tujuh belas tahun lebih delapan bulan satu hari,
aku semakin bertekad buat ayahku bangga. at least, I already made a li'l proud to him now.

orangtua banyak mengajarkanhu hal-hal berharga.

dan ayah,
ngajarin aku tentang selera humor yang bagus, jokes, being strong like a fortress, sederhana, rendah hati, hemat, menempatkan diri diantara orang-orang, dan lain-lain.

aku jadi inget,
perjalanan pati-semarang, aku sama ayah di mobil ngobrolin banyak hal. sampai bikin aku nangis..

kalau dipikir-pikir,
perjuangan orangtua buat kita itu gak gampang dan gak murah. cuma buat lihat kita sukses, bahagia, tumbuh jadi anak sholeh, berguna di masyarakat, dan lainnya. perjuangan ayahku, kerja pagi sampe sore. buat anak-anaknya. buat aku. rasa sayangnya beliau, buat mendidik kita. beliau melakukan yang terbaik. dan aku pun berusaha buat beri yang terbaik pula.

still,
playing Luther Vandross' song, and Simple Plan's song "Perfect".

dan sekarang,
I'll make him proud even more, and he could say proudly with big smile to any people,
"That's my daughter."

5 komentar:

  1. dek ic... ayah pasti sangat bangga padamu sekarang... dan semakin hari mulai saat ini, kamu bisa membuat ayah lebih bangga lagi ... (cozy)

    BalasHapus
  2. dek ic... ayah pasti bangga sekalii dgn dek ica yg sekarang... dan kamu dek ic, semakin hari mulai saat ini bisa membuat beliau lebiih lebiih bangga lagiii... (cozy)

    BalasHapus
  3. O Seu pai ama-o tanto. e é muito gentil. Espero que meu pai é como o seu. :)

    BalasHapus
  4. @ mbak uzzy: makasih banyak, mbak..
    hugs and kisses.
    xoxo,
    iccak :)

    BalasHapus
  5. @ kapten swastika:
    obrigado muito. :)

    BalasHapus

comments, suggestions, critics, anything.
just let me know :)

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com